Gambar Sampul Prakarya · Bab 5 KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA
Prakarya · Bab 5 KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA
Tri Edy Margono dan Abdul Aziz

24/08/2021 15:21:40

SMP 7 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

KAR

KAR

KAR

KAR

KAR

Y

Y

Y

Y

Y

A SENI R

A SENI R

A SENI R

A SENI R

A SENI R

UP

UP

UP

UP

UP

A

A

A

A

A

TERAP

TERAP

TERAP

TERAP

TERAP

AN NUS

AN NUS

AN NUS

AN NUS

AN NUS

ANT

ANT

ANT

ANT

ANT

ARA

ARA

ARA

ARA

ARA

Karya seni rupa merupakan sesuatu yang dapat memuaskan perasaan

seseorang karena kehalusan dan keindahan yang diwujudkan dalam

bentuk rupa. Di wilayah Nusantara ini, beragam karya seni rupa terapan

daerah tumbuh dan berkembang s

ehingga menciptakan beragam karya

seni seperti yang kita nikmati saat ini.

Bagaimana sejarah seni rupa terapan

Nusantara? Apa fungsi dan jenis karya seni rupa terapan Nusantara? Bagaimana

pula keunikan gagasan, makna, serta ragam hias dalam karya seni rupa terapan

Nusantara? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut dapat kamu ketahui

setelah mempelajari materi dalam bab ini.

Sumber: pengangaan.com (01-02-2009)

BAB

BAB

BAB

BAB

BAB

1

K

K

K

K

K

elas VIII

elas VIII

elas VIII

elas VIII

elas VIII

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

54

P

P

P

P

P

e

e

e

e

e

t

t

t

t

t

a K

a K

a K

a K

a K

onsep

onsep

onsep

onsep

onsep

Pada bab ini, kamu akan mempelajari materi sesuai dengan

bagan peta konsep berikut.

membahas tentang

Karya seni rupa terapan

Nusantara

Fungsi

Sejarah seni rupa

terapan Nusantara

yaitu sebagai

Pemenuhan

kebutuhan

praktis dan

estetis

Fase

prasejarah

Bentuk

membahas tentang

Rumah adat,

senjata dan

transportasi

tradisional,

seni kriya

Ragam

teknik

Makna

terdiri atas

Keunikan

gagasan

Fase

sejarah

terbagi atas

K

K

K

K

K

at

at

at

at

at

a K

a K

a K

a K

a K

unci

unci

unci

unci

unci



Karya seni rupa



Karya seni rupa terapan Nusantara



Sejarah seni rupa terapan



Bentuk seni rupa terapan



Keunikan gagasan



Makna



Ragam hias



Ragam teknik

Ragam hias

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

1

1

1

1

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

55

Karya seni rupa terapan Nusantara

adalah karya

seni rupa yang berwujud dua atau tiga dimensi yang

memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan sehari-hari yang

terdapat di wilayah Nusantara. Di wilayah Nusantara ini,

terdapat beragam karya seni rupa terapan daerah. Ragam

seni daerah tersebut tumbuh dan berkembang dalam suku-

suku di wilayah Nusantara melalui proses waktu selama

ratusan bahkan ribuan tahun.

1. Fase prasejarah

Keberadaan seni klasik di Indonesia pada masa pra-

sejarah tampak pada beberapa benda yang ditemukan

pada masa itu.

a .

Peninggalan zaman Palaeolithikum berupa benda-benda

yang terbuat dari batu dan tulang yang dikerjakan secara

kasar, misalnya kapak genggam.

b.

Peninggalan zaman Mesolithikum, berupa kapak batu

yang hasil pengerjaannya lebih halus, peralatan tulang,

dan sejumlah gambar pada gua.

c .

Peninggalan zaman

Megalithikum, berupa benda-benda

dalam ukuran besar yang berfungsi sebagai per

lengkapan

ritual, antara lain dolmen, menhir, kubur batu, sarkofagus,

punden berunduk, dan relief batu.

d. Zaman logam, mulai digunakan logam

sebagai karya terapan. Teknik pengolahan

barang-barang perunggu dilakukan

dengan pengecoran. Benda-benda pening-

galannya, antara lain kapak corong,

candrasa, nekara, moko, emas, dan bejana.

2. Fase sejarah

Keberadaan seni klasik di Indonesia pada masa sejarah

tampak jelas pada wujud dibangunnya rumah-rumah

berukir oleh para pendatang yang masuk Indonesia, yang

sebelumnya berkediaman di Indo-Cina. Sejak adanya

hubungan Indonesia-India, lahirlah seni Hindu-Indonesia,

terutama di Jawa dan Bali. Peninggalan-peninggalannya

yang hingga kini masih ada adalah bangunan Candi

Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Penataran.

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.

.

.

.

.

1

1

1

1

1

Nekara dan moko,

peninggalan dari zaman

logam.

Sejar

Sejar

Sejar

Sejar

Sejar

ah Seni R

ah Seni R

ah Seni R

ah Seni R

ah Seni R

upa T

upa T

upa T

upa T

upa T

er

er

er

er

er

apan N

apan N

apan N

apan N

apan N

usant

usant

usant

usant

usant

ar

ar

ar

ar

ar

a

a

a

a

a

A

A

A

A

A



Sumber: www.e-dukasi.net

(01-02-2009)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

56

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.2

.2

.2

.2

.2

Patung yang berfungsi

sebagai hiasan.

Atap gonjong adalah

atap yang bentuknya

menjorok ke samping

kiri dan kanan. Bentuk

rumah demikian di-

pengaruhi latar

belakang budaya

perahu masyarakat

setempat.

W

W

W

W

W

a

a

a

a

a

w

w

w

w

w

asan

asan

asan

asan

asan

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

F

F

F

F

F

ungsi K

ungsi K

ungsi K

ungsi K

ungsi K

ar

ar

ar

ar

ar

y

y

y

y

y

a Seni R

a Seni R

a Seni R

a Seni R

a Seni R

upa T

upa T

upa T

upa T

upa T

er

er

er

er

er

apan N

apan N

apan N

apan N

apan N

usant

usant

usant

usant

usant

ar

ar

ar

ar

ar

a

a

a

a

a

B

B

B

B

B



Karya seni rupa terapan Nusantara memiliki dua

fungsi sebagai berikut.

1 .

Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan),

yaitu karya yang fungsi pokoknya sebagai benda pakai,

selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan

rumah tangga, seperti meja dan kursi, lemari, dan

tekstil.

2 .

Pemenuhan kebut

uhan yang bersifat estetis (keindahan),

yaitu fungsi yang semata-mata sebagai benda

hias.

Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus

untuk hiasan dinding dan benda-banda kerajinan

untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan

vas bunga.

Bentuk K

Bentuk K

Bentuk K

Bentuk K

Bentuk K

ar

ar

ar

ar

ar

y

y

y

y

y

a Seni R

a Seni R

a Seni R

a Seni R

a Seni R

upa T

upa T

upa T

upa T

upa T

er

er

er

er

er

apan N

apan N

apan N

apan N

apan N

usant

usant

usant

usant

usant

ar

ar

ar

ar

ar

a

a

a

a

a

C

C

C

C

C



Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia

sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk, fungsi, dan

teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan

tersebut, di antaranya terdapat pada bentuk rumah adat,

senjata tradisional, transportasi tradisional, dan seni kriya.

1. Rumah adat

Rumah adat di Indonesia mempunyai bentuk yang

sangat beragam. Jika melihat bangunan rumah adat di

Indonesia secara keseluruhan maka kita akan dapat

membedakan bangunan rumah adat tersebut berdasarkan

atapnya, ragam hiasnya, bentuk, dan bahan bakunya.

Misalnya, rumah Gadang di Padang bentuknya memanjang

ke samping dan rumah adat Minahasa bentuknya memanjang

ke belakang.

Rumah beratap joglo di Jawa, rumah beratap bubungan

tinggi di Jambi, rumah beratap gonjong di Minangkabau,

dan rumah beratap limas terpenggal di Papua. Bentuk rumah

dengan tiang yang berkolong, atau yang biasa disebut rumah

panggung terdapat di Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

1

1

1

1

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

57

2. Senjata tradisional

Berbeda dengan masa lalu, beragam senjata tradisional

saat ini lebih sering digunakan sebagai peralatan untuk

bekerja. Selain itu juga digunakan sebagai perlengkapan

acara ritual, perlengkapan pakaian adat, pertunjukkan seni

tradisional, dan sebagai benda hias.

a. Pedang, badik, dan pisau tradisional

Termasuk dalam jenis ini adalah

parang

dari Ambon,

mandau

dari Kalimantan,

sundu

dari NTT,

celurit

dari

Madura,

pasa timpo

dari Sulawesi Tengah,

karih

dari

Sumatra Barat,

piso surit

dari Sumatra Utara,

golok

dari Jakarta, dan

rencong

dari Aceh.

Sebagaimana senjata tradisional umumnya, bilah

senjata dibuat dari bahan logam besi. Bilah

mandau

yang

berkualitas terbuat dari batu gunung yang dilebur

secara khusus dengan hiasan berasal dari bahan perak,

tembaga, bahkan emas.

Hampir semua jenis senjata menggunakan ragam hiasan

dengan beragam motif. Ragam hias senjata jenis rencong

seringkali menggunakan motif ular, bunga, dan lipan.

Hiasan berupa jumbai-jumbai menyerupai rambut

terdapat pada sebagian senjata

mandau

. Pada sarungnya

yang terbuat dari bahan kayu masih diberi hiasan

manik-manik dan bulu burung. Senjata khas Suku Dayak

Kalimantan ini memang penuh hiasan yang estetik.

b. Keris

Keris adalah senjata tradisional berujung lancip dan

bermata dua yang merupakan karya asli bangsa

Indonesia yang adiluhung. Termasuk dalam jenis ini

adalah senjata

kujang

dari Jawa Barat.

Ada dua kelompok jenis keris, baik dari segi kegunaan,

bahan, teknik pembuatan, dan kualitasnya. Ada keris yang

digunakan untuk keperluan ritual-ritual adat, dibuat

dari bahan-bahan pilihan dengan teknik yang lebih

rumit dan lama. Kebanyakan keris ini diciptakan oleh

para Mpu pada zaman dahulu. Kelompok kedua adalah

jenis keris yang kegunaannya lebih sebagai hiasan atau

untuk pertunjukan kesenian tradisional, termasuk untuk

pelengkap busana dalam acara adat perkawinan. Para

pengrajin sekarang kebanyakan membuat keris jenis ini.

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.3

.3

.3

.3

.3

Senjata

mandau

dari

Kalimantan.

Sumber: www.valiantco.com

(01-02-2009)

Keris memiliki

kekhasan tersendiri,

terutama karena

bilahnya yang bermata

dua (tajam di kedua

sisinya), dan berhias

pamor yang tidak

terdapat pada jenis

senjata yang lain.

W

W

W

W

W

a

a

a

a

a

w

w

w

w

w

asan

asan

asan

asan

asan

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

58

Bilah keris terbuat dari perpaduan logam besi dan baja,

bahkan ada yang berlapis emas. Dibuat dan dibentuk

dengan teknik tempaan. Gagang dan warangkanya

umumnya terbuat dari kayu pilihan. Bentuk bilahnya

ada yang lurus ada yang berlekuk-lekuk. Jumlah lekukan

bervariasi karena mengandung makna tertentu. Keris

di Jawa, Kalimantan, Sumatra, dan beberapa daerah

lain memiliki ciri khas masing-masing, baik bentuk

maupun ukurannya. Senjata lainnya yang memiliki

kemiripan dengan keris terutama dalam hal ukuran,

bahan, dan fungsi ialah tombak.

Ragam hias yang digunakan bervariasi di setiap daerah.

Secara umum motif hiasan terdapat di setiap bagian

keris. Permukaan bilah keris umumnya terdapat tekstur

yang membentuk alur tertentu yang disebut pamor.

Warnanya keperak-perakan karena terbuat dari baja

putih. Para Mpu zaman dahulu membuatnya dari bahan

batu meteor yang sangat langka.

3. Transportasi tradisional

Alat transportasi yang masih mempertahankan

bentuk dan ciri khas tradisionalnya masih dapat dijumpai

di wilayah Nusantara. Misalnya, perahu, kereta kuda,

pedati, dan becak.

a. Perahu

Keberadaan perahu di Indonesia seusia datangnya

nenek moyang bangsa Indonesia ke Nusantara. Sebagai

bukti, telah ditemukan lukisan perahu pada dinding

gua di Papua, Sulawesi, dan Maluku. Perahu pada masa

itu bentuknya masih sederhana.

Perahu yang digunakan di Nusantara memiliki bentuk

dan ragam hias yang beragam. Keragaman tersebut

sebagai akibat perbedaan latar budaya, pengaruh

budaya asing, daya kreasi pembuatnya, dan keter-

sediaan sumber daya alamnya. Semua pola hiasnya

menggunakan warna, sebagian lagi paduan warna

dan pahatan. Sebagian besar perahu tersebut bermotif

garis dan bidang, baik bidang geometrik maupun

bidang organik, sebagian lagi bermotif hewan,

tumbuhan, stilasi, pilin berganda, serta motif huruf.

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.4

.4

.4

.4

.4

Keris, karya asli bangsa

Indonesia.

Sumber: wb3.indo-work.com

(01-02-2009)

BabBab

BabBab

Bab

11

11

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

59

Posisi hiasan ada yang di seluruh bagian kapal, ada

yang separuh bagian kapal, atau salah satu bagian saja.

Misalnya, perahu penangkap ikan jenis compreng di

Jawa Barat yang penempatan hiasannya di seluruh

bagian kapal.

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1

.5.5

.5.5

.5

a) Hiasan pilin berganda

pada perahu

compreng di Cirebon.

b) Hiasan organik pada

perahu nelayan di

Panarukan.

b. Andong, pedati, dan becak

Andong merupakan alat transportasi darat tradisional

yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di

Indonesia. Kendaraan ini terbuat dari bahan kayu, ter-

masuk bagian rodanya. Hanya bagian-bagian tertentu

yang harus mengg

unakan besi. Andong ditarik dengan

tenaga kuda. Di

Jawa Timur andong disebut dokar.

Setiap daerah memiliki pola khas yang sudah menjadi

tradisi dalam menghias andongnya. Motif

hiasan dokar

di Jawa, terutama di

Jawa Timur cend

erung memiliki

ciri khas khusus yang ditempatkan di beberapa

bagian. Warna hitam mendominasi seluruh bagian

dokar dengan motif hiasan warna cerah.

Selain andong, alat transportasi konvensional

yang masih banyak dimanfaatkan adalah pedati.

Meski sudah jarang t

erlihat, namun di beberapa

daerah masih seringk

ali ditemukan kendaraan

jenis ini. Kend

araan pengangkut bertenaga sapi

ini biasanya untuk meng

angkut barang dengan

beban berat.

a)

Sumber: Perahu Sunda, 2004

b)

Sumber: i216.photobucket.com (01-02-2009)

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1

.6.6

.6.6

.6

Andong atau dokar di

Jawa.

Sumber: www.amanresort.com

(01-02-2009)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

60

Jenis transportasi tradisional lainnya adalah becak.

Becak dapat dijumpai di Jawa, S

ulawesi, dan Sumatra.

Becak bermotor terdapat di Gorontalo dan Pematang

Siantar (Sumatra Utara). Becak motor merupakan kom-

binasi antara motor dan becak. Keunikannya adalah

karena sebag

ian motor yang digunakan adalah motor-

motor tua yang kebanyakan peninggalan zaman Belanda.

4. Seni kriya

Bentuk karya seni kriya Nusantara amat beragam.

Beragam pula bahan alam yang digunakan. Dari sejumlah

seni kriya Nusantara, ada yang tetap mempertahankan

ragam hias tradisional dan ada pula yang telah dikembang-

kan sesuai dengan tuntutan pasar. Seni kriya dapat

dikelompokkan menjadi seni kriya pahat, seni kriya tekstil,

seni kriya anyaman, dan seni kriya keramik.

a. Seni kriya pahat

Jenis, bentuk, bahan, dan teknik dalam seni pahat sangat

beragam, dari jenis ukir, patung, dan aneka kerajinan

lainnya. Seni pahat selain menggunakan bahan kayu,

juga menggunakan batu, aneka logam, emas, serta

tulang dan kulit hewan.

Bali merupakan daerah yang banyak menghasilkan seni

pahat berupa ukiran, patung, hingga barang-barang

kerajinan. Patung arca dengan bahan batu andesit juga

dibuat di Bali. Bentuknya menyerupai benda-benda

purbakala.

Salah satu hasil dari seni pahat yang unik adalah wayang

kulit dan wayang beber yang terbuat dari kulit binatang,

serta wayang golek yang terbuat dari kayu. Kerajinan

wayang kulit dan wayang beber terdapat di daerah

Yogyakarta, Surakarta, dan Sragen. Sedangkan wayang

golek banyak diproduksi di Jawa Barat.

Di Jepara (Jawa Tengah) tersohor dengan seni ukir khas

Jawa. Daerah lain di Jawa penghasil seni pahat d

alam

bentuk topeng, patung, ukiran, dan lain-lain adalah

Kudus, Bojonegoro, dan Cirebon.

Seni patung Suku Asmat dan Kamoro di Papua terkenal

dengan kekhasannya, deng

an bentuk

dan ukuran

yang beragam.

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.7

.7

.7

.7

.7

Becak motor di

Pematang Siantar.

Sumber: edyjharto.files.

wordpress.com (01-02-2009)

Wayang beber adalah

seni wayang yang

muncul dan ber-

kembang di Jawa pada

masa Pra-Islam dan

masih berkembang di

daerah-daerah tertentu

di Pulau Jawa. Dinama-

kan wayang beber

karena berupa

lembaran-lembaran

(beberan) yang dibentuk

menjadi tokoh-tokoh

dalam cerita wayang,

baik Mahabharata

maupun Ramayana.

W

W

W

W

W

a

a

a

a

a

w

w

w

w

w

asan

asan

asan

asan

asan

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

1

1

1

1

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

61

Di Palembang, karya ukir kayu juga diwujudkan pada

perabot rumah tangga dengan ciri khas menggunakan

warna emas dan cokelat tua. Di Sumatra Utara, seni

pahat masy

arakat Batak selain berupa ukiran hias pada

bangunan rumah adat, juga terdapat pada benda-

benda yang berfungsi sebagai perlengkapan ritual.

b. Seni kriya tekstil

Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari jenis, teknik,

ragam hias, dan bahan yang digunakan. Jenis karya

tekstil di Nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua,

yaitu karya batik dan karya tenun.

1) Karya batik

Proses pembuatan kain batik dapat dilakukan

dengan teknik tulis, teknik cap, dan teknik lukis.

Teknik batik tulis merupakan teknik yang paling

banyak diterapkan di Indonesia. Selain di Jawa,

batik juga terdapat di Kalimantan, Sumatra,

Sulawesi, dan Bali.

Corak kain batik setiap daerah beraneka ragam.

Corak batik Jawa umumnya bergaya naturalis

dengan sentuhan warna-warna yang beragam.

Corak batik pesisir umumnya menunjukkan adanya

pengaruh asing. Pekalongan merupakan penghasil

batik yang terkenal dan termasuk dalam golongan

batik pesisir. Daerah batik bercorak pesisir yang

lain adalah Madura, Tuban, dan Cirebon. Batik

daerah ini didominasi perpaduan warna yang

kontras, seperti merah, kuning, cokelat, dan putih.

Sedangkan Batik Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya

umumnya menggunakan warna-warna redup,

seperti cokelat, biru, hitam, dan hijau.

2) Karya tenun

Indonesia adalah salah satu negara penghasil tenun

terbesar terutama dalam hal keragaman corak

hiasannya. Ada dua jenis tenun, yaitu tenun ikat

dan tenun songket. Yang membedakan keduanya

adalah pada teknik pembuatan dan bahan yang

digunakan. Pada songket ada tambahan benang

emas, perak, atau benang sutra.

Daerah yang terkenal sebagai penghasil tenun ikat,

antara lain Aceh, Sumatra Utara, Sulawesi, Bali,

Batik di daerah Solo

dan Yogyakarta tetap

bertahan dengan nilai-

nilai tradisional murni

dan pengaruh Hindu

yang sarat makna-

makna simbolis.

Ragam hias dengan

motif naga memberikan

gambaran kehidupan

yang dinamis dan me-

ngalir. Sayap merupakan

simbol harapan dan

kekuatan.

W

W

W

W

W

a

a

a

a

a

w

w

w

w

w

asan

asan

asan

asan

asan

Seni

Seni

Seni

Seni

Seni

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.8

.8

.8

.8

.8

Hasil karya seni patung

Suku Asmat dari Papua.

Sumber: havaikiart.com

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

62

Sulawesi Tengah, Toraja (Sulawesi Selatan),

Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, Flores,

dan Maluku. Sedangkan penghasil songket yang

terkenal, antara lain Aceh, Sumatra Barat,

Riau

Palembang, Sumatra Utara, Kalimantan, Sulawesi,

Bali, Lombok, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Ragam hias pada kain tenun di Nusantara beragam

coraknya. Ragam hias dengan motif geometrik, flora,

dan fauna mendominasi ragam hias karya tekstil

di Nusantara. Kain tenun kebanyakan dipakai untuk

selendang, sarung, kebaya, dan ikat kepala seperti

pada pakaian adat.

Bahan yang dipakai untuk membuat kain tenun

ditentukan oleh ketersediaan alam daerah setempat.

Di Sumbawa (NTT) semua produk kain tenun dibuat

dari benang kapas. Kain songket berb

ahan benang

sutra dapat dijumpai di Aceh, Sumatra Barat,

Palembang, dan Bali, sed

angkan yang

berbahan

dasar benang katun dapat dijumpai di Flores.

c.

Kriya anyaman

Seni kerajinan anyaman di Indonesia sangat beragam,

baik jenis, bahan, maupun bentuknya. Bahan untuk mem-

buat anyaman kebanyakan dari kulit bambu, batang

rotan, dan daun pandan. Bahan-bahan alam lainnya

adalah pelep

ah pisang, enceng gondok, dan serat kayu.

Teknik pembentukan anyaman adalah dengan meman-

faatkan jalur lungsi (vertikal), jalur pakan (horizontal),

dan jalur gulungan (diagonal). Pembentukan pola motif

anyaman diperoleh dengan cara memanfaatkan

perbedaan warna.

Kerajinan anyaman yang tersebar di

Nusantara terdiri atas bentuk-bentuk

tradisional yang masih bertahan,

pengembangan dari bentuk-bentuk

tradisional, hingga bentuk-bentuk

desain baru. Tasikmalaya (Jawa Barat)

adalah salah satu pusat kerajinan

anyaman dari berbagai bahan dan

bentuk. Di Halmahera (Maluku) rotan

diproduksi menjadi tas punggung.

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.

.

.

.

.

1

1

1

1

1

0

0

0

0

0

Kerajinan anyaman

kebanyakan dari bahan

rotan dan bambu.

Sumber: www.bruneiresources.com (01-02-2009)

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.9

.9

.9

.9

.9

Songket Sumatra Barat

dengan beberapa alur

yang berbeda motif,

terbuat dari benang emas.

Sumber: Kain Songket, 2007

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

1

1

1

1

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

63

Di Papua, anyaman dapat ditemukan pada produksi

gelang khas masyarakat Papua yang terbuat d

ari serat

kayu dan batang anggrek hutan.

d. Kriya keramik

Bahan dasar keramik adalah tanah liat. Benda keramik

dibentuk dengan berbagai teknik, antara lain teknik cetak,

lempeng, pijit, dan pilin. Setelah dibentuk, kemudian

diberi hiasan. Jika sudah melalui proses pengeringan,

dibakar dengan suhu tertentu.

Keramik diproduksi untuk benda-benda hias atau benda

pakai dengan keragaman variasi bentuk, misalnya guci,

pot bunga, vas bunga, dan sebagainya. Daerah-daerah

penghasil keramik tersebar luas di Nusantara, antara

lain di Yogyakarta, Malang, Cirebon, dan Purwokerto.

Untuk mengetahui dan memahami keunikan gagasan

yang terdapat pada karya seni rupa terapan Nusantara

maka diperlukan penghargaan dan penilaian kita terhadap

karya-karya tersebut. Suatu sikap ataupun kegiatan untuk

menilai dan menghargai karya seni tersebut lebih dikenal

dengan istilah apresiasi.

1. Pengertian apresiasi

Apresiasi berasal dari bahasa Inggris

appreciate

yang

artinya menghargai atau menilai. Apresiasi terhadap

karya seni adalah suatu sikap atau kegiatan menghargai

nilai-nilai estetika ataupun nilai-nilai budaya yang

terdapat pada karya seni tersebut.

Apr

Apr

Apr

Apr

Apr

esiasi T

esiasi T

esiasi T

esiasi T

esiasi T

er

er

er

er

er

hadap K

hadap K

hadap K

hadap K

hadap K

eunik

eunik

eunik

eunik

eunik

an Gag

an Gag

an Gag

an Gag

an Gag

asan K

asan K

asan K

asan K

asan K

ar

ar

ar

ar

ar

y

y

y

y

y

a Seni

a Seni

a Seni

a Seni

a Seni

R

R

R

R

R

upa T

upa T

upa T

upa T

upa T

er

er

er

er

er

apan N

apan N

apan N

apan N

apan N

usant

usant

usant

usant

usant

ar

ar

ar

ar

ar

a

a

a

a

a

D

D

D

D

D



Kerjakan tugas ini secara mandiri.

·

Cari sebuah artikel di koran, majalah, atau internet

terkait permasalahan seni

rupa terapan Nusantara.

Berikan tanggapanmu tentang artikel tersebut.

·

Jelaskan bagaimana perkembangan karya-karya seni

rupa terapan Nusantara saat ini. Apa upayamu untuk

ikut mengembangkannya?

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

Gambar 1

.

.

.

.

.

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Guci keramik

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

64

Apresiasi dilakukan dengan melihat, mengamati,

mengerti, dan memahami nilai keindahan suatu karya seni

untuk kemudian memberikan penilaian atau penghargaan.

Bagi siswa, apresiasi dapat melatih kepekaan batin dan daya

pikir dalam mengamati karya seni.

Adapun sikap atau kegiatan apresiasi dapat digolong-

kan dalam 3 tingkatan sebagai berikut.

a.

Apresiasi empatik

, yaitu apresiasi yang menilai kualitas

karya seni sebatas tangkapan indrawi.

b.

Apresiasi estetis

, yaitu apresiasi yang menilai karya seni

dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang

mendalam.

c.

Apresiasi kritik

, yaitu apresiasi yang bertujuan meng-

analisa suatu karya seni dan memberikan kesimpulan

kritik atas hasil pengalamannya. Teknik apresiasi kritik

dapat dilakukan dengan mengamati benda secara

langsung atau tidak langsung.

2. Makna dalam karya seni rupa terapan Nusantara

Karya-karya seni rupa terapan yang berkembang di

wilayah Nusantara umumnya sarat dengan makna atau

simbol-simbol tertentu. Makna tersebut berkaitan erat dengan

nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan

masyarakatnya. Nilai-nilai simbolis tersebut bisa dalam

pemilihan warna, bentuk, atau motifnya. Misalnya, di

Sumatra, kain tenun bagi masyarakat Melayu memiliki

nama dan simbol tertentu, begitu pula warna-warna yang

digunakan, masing-masing

pewarnaan erat kaitannya

dengan makna-makna tertentu.

3. Ragam hias dalam karya seni rupa terapan Nusantara

Ragam hias di setiap daerah sangat beragam. Ragam

hias di daerah Jawa umum

nya bermot

if tumb

uhan, hewan,

dan ada pula yang bermotif bidang geometrik atau bidang

organik. Di Toraja, Papua, dan Sumatra Utara sering

dijumpai ragam hias yang berpola geometrik. Motif manusia

dan hewan banyak digunakan pada ragam hias masyarakat

Dayak di Kalimantan, Batak, dan Papua.

Motif atau corak ragam hias di Nusantara dapat

digolongkan dalam dua kelompok sebagai berikut.

a.

Pola hias abstrak

, di antaranya adalah motif-motif

geometrik dan organik, seperti motif tumpal, baji,

kawung, meander, pilin, swastika, dan lain-lain.

BabBab

BabBab

Bab

11

11

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

65

b.

Pola hias abstraksi

, antara lain diambil dari bentuk flora,

fauna, dan manusia. Ragam hias abstraksi berkembang

pesat setelah pengaruh Islam masuk Nusantara, yaitu

dengan berkembangnya bentuk stilasi dan deformasi.

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1Gambar 1

Gambar 1

..

..

.

11

11

1

22

22

2

a) Pola hias bentuk

abstrak yang terdapat

pada kain tenun.

b) Pola hias bentuk

a

bstraksi yang terdapat

pada kain batik.

4. Ragam teknik penciptaan karya seni rupa terapan

Nusantara

Teknik penciptaan karya seni rupa terapan Nusantara

sangat beragam, antara lain sebagai berikut.

a.

Teknik pahat

, yaitu mengurangi bahan dengan meng-

gunakan alat pahat, seperti patung, relief, dan ukir.

b.

Teknik butsir

, yaitu mengurangi dan menambah

bahan sehingga menjadi bentuk yang diinginkan,

misalnya kerajinan keramik atau gerabah.

c.

Teknik lukis

, yaitu membuat karya seni dengan cara

menggoreskan kuas atau peralatan lainnya pada bahan

kertas, kain, kaca, dan kulit. Misalnya, lukisan di atas

kain kanvas, lukisan pada kain batik, dan lukisan kaca.

d.

Teknik cor

, yaitu membuat karya seni dengan membuat

alat cetakan, kemudian dituangkan adonan berupa

semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan

bentuk yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.

e.

Teknik las

, yaitu membuat karya seni dengan cara

menggabungkan bahan satu ke bahan lain sehingga

membentuk karya seni yang unik. Misalnya, membuat

patung kontemporer.

f.

Teknik konstruksi

, yaitu menggabungkan bahan

bangunan yang satu ke bangunan yang lain. Misalnya,

rumah dan mesin.

Sumber: Tenun Ikat, 2007

a)

Sumber: www.serve.com (02-02-2009)

b)

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

66

-

Karya seni rupa terapan Nusantara adalah karya seni rupa yang berwujud

dua atau tiga dimensi yang memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan

sehari-hari yang terdapat di wilayah Nusantara.

-

Benda-benda terapan peninggalan dari zaman logam, antara lain kapak

corong, candrasa, nekara, moko, dan emas bejana.

-

Keberadaan seni klasik di Indonesia tampak dari adanya peninggalan candi-

candi dari zaman Hindu dan Buddha, seperti Candi Borobudur dan Candi

Prambanan.

-

Karya seni rupa terapan Nusantara berfungsi sebagai pemenuhan

kebutuhan yang bersifat praktis dan estetis.

-

Bentuk karya seni rupa terapan Nusantara, di antaranya terdapat pada bentuk

rumah adat, alat transportasi, senjata tradisional, dan berbagai jenis seni kriya.

-

Sikap atau kegiatan apresiasi dapat digolongkan dalam 3 tingkatan, yaitu

apresiasi empatik, apresiasi estetis, dan apresiasi kritik.

-

Karya seni rupa terapan yang berkembang di wilayah Nusantara umumnya

sarat makna dan nilai simbolik. Nilai simbolik bisa terdapat pada warna,

bentuk, atau motif.

-

Corak ragam hias di Nusantara digolongkan menjadi pola hias abstrak

dan pola hias abstraksi.

-

Teknik penciptaan karya seni rupa terapan di Indonesia, yaitu teknik pahat,

teknik butsir, teknik lukis, teknik cor, teknik las, teknik konstruksi, teknik

cetak, dan teknik tempa.

R

R

R

R

R

ingkasan

ingkasan

ingkasan

ingkasan

ingkasan

Kerjakan bersama teman kelompokmu.

Buat kliping dari koran dan majalah tentang seni

rupa terapan Nusantara. Klasifikasikan gambar-

gambar tersebut berdasarkan jenisnya, kemudian beri

sedikit ulasan atau tanggapanmu tentang keunikan

gagasan yang terdapat pada karya-karya tersebut.

g.

Teknik cetak

, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat mal (cetakan)

terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung.

h.

Teknik tempa

, yaitu membuat karya seni dengan cara ditempa (dibentuk)

melalui proses perapian. Misalnya, membuat keris, kujang, dan benda-benda

perhiasan.

Bab

Bab

Bab

Bab

Bab

1

1

1

1

1

Karya Seni Rupa Terapan Nusantara

67

Uji K

Uji K

Uji K

Uji K

Uji K

om

om

om

om

om

pe

pe

pe

pe

pe

t

t

t

t

t

ensi Bab 1

ensi Bab 1

ensi Bab 1

ensi Bab 1

ensi Bab 1

K

K

K

K

K

er

er

er

er

er

jak

jak

jak

jak

jak

an di buk

an di buk

an di buk

an di buk

an di buk

u tug

u tug

u tug

u tug

u tug

asmu.

asmu.

asmu.

asmu.

asmu.

A. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat.

1. Dolmen, menhir, dan kubur batu

merupakan benda-benda pening-

galan zaman Megalithikum yang

berfungsi sebagai ....

a. peralatan berburu

b. perlengkapan ritual

c.

peralatan bercocok tanam

d. hiasan

2 . Berdasarkan wujudnya, karya seni

rupa terapan memiliki ciri ....

a. dua dimensi

b. tiga dimensi

c.

applied art

d.

fine art

3. Rumah adat beratap bubungan

tinggi antara lain terdapat di ....

a. Jawa Tengah

b. Kalimantan Tengah

c.

Sulawesi Utara

d. Nusa Tenggara Timur

4. Berikut yang merupakan daerah

penghasil batik pesisir adalah ....

a. Cirebon dan Pekalongan

b. Surakarta

c.

Tulungagung

d. Yogyakarta

5. Berikut ini yang tidak termasuk

golongan seni kriya adalah ....

a. seni grafis

b. seni patung

c.

seni keramik

d. seni anyaman

1. Mengapa sebagian masyarakat

kita menganggap keris sebagai

benda mistik dan cenderung dijauhi,

padahal keris merupakan warisan

budaya yang adiluhung? Jelaskan

sesuai pendapatmu.

2 .

Jelaskan bagaimana keunikan bentuk

bangunan tradisional atau rumah

adat yang terdapat di daerahmu.

B. Jawab pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.

3. Dapatkah kamu membedakan

tenun ikat dan songket? Jelaskan.

4. Berikan contoh perwujudan benda

atau karya seni kriya yang berasal

dari bambu dan rotan yang terdapat

di sekitarmu.

5. Teknik apa saja yang biasa diguna-

kan membuat patung? Jelaskan

salah satu dari teknik tersebut.

Mari Belajar Seni Rupa untuk SMP-MTs Kelas VIII

68

B

Adakah kesulitan yang kamu alami ketika belajar karya seni rupa

terapan Nusantara?

B

Benda-benda apa sajakah yang kamu miliki yang merupakan hasil

karya seni rupa terapan Nusantara?

B

Pernahkah kamu mengamati benda-benda karya seni rupa terapan

tersebut dari segi estetika walaupun sekilas?

Refleksi

Refleksi

Refleksi

Refleksi

Refleksi

™

Buat salah satu bentuk ragam hias yang terdapat di Nusantara, baik

yang diwujudkan dalam seni ukir, seni batik, karya tenun, ataupun

karya-karya yang lain. Kamu bisa mencari atau mendapatkan contoh-

contoh gambarnya dari koran, majalah, atau internet. Gambarlah di

atas kertas atau pada media lain tergantung kreativitasmu.

Mari

Mari

Mari

Mari

Mari

Berkarya

Berkarya

Berkarya

Berkarya

Berkarya